Ipotnews - PT Inocycle Technology Group Tbk () mencatat penjualan Rp151,6 miliar sepanjang kuartal I-2024, meningkat 4,4 persen (year-on-year).
Lonjakan ini terutama disebabkan kinerja yang solid dari produk recycled polyester staple fiber (Re-PSF), yang memberikan kontribusi sebesar 76 persen dari total penjualan, menunjukkan peningkatan 20,1 persen dari tahun sebelumnya.
Sepanjang periode tersebut, berhasil meraup laba kotor Rp24,4 miliar. Namun, dengan pelemahan nilai tukar rupiah, membuat mengalami rugi kurs, karena mayoritas utangnya berdenominasi dolar AS.
Jika mengeluarkan nilai rugi kurs tersebut dan menghitung secara murni operasional, membukukan laba usaha Rp2,3 miliar pada kuartal I-2024.
"Proyeksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengindikasikan timbulan sampah plastik dapat mencapai 9,9 juta ton pada 2025, hal ini membuat optimistis akan masa depan bisnis daur ulang plastic," kata Direktur , Victor Choi, dalam keterangannya, Kamis (2/5).
Selama ini, terus mempertahankan dan meningkatkan kapasitas produksinya yang sehat, yang saat ini mencapai 40.000 ton per tahun, guna memenuhi dan mengimbangi lonjakan permintaan bahan yang berkelanjutan.
Komitmen untuk memperluas kemampuan daur ulangnya terlihat dari jejak operasionalnya, dengan fasilitas pencucian di Solo, Mojokerto, Medan, Makassar, dan Subang, serta pabrik re-PSF di Tangerang, Solo, Mojokerto, dan Medan.
"Penambahan fasilitas pencucian di Subang, dengan kapasitas 12.000 ton per tahun, dan pabrik re-PSF berkapasitas produksi 7.200 ton per tahun, semakin mengukuhkan posisi sebagai perusahaan daur ulang terkemuka," kata dia. (Marjudin/ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM
